Melirik Khazanah Potensial Komoditi Hasil Pertanian dan Kelautan di Kab. Batu Bara
Kasatnews.id , Batu Bara – Mari mengenal Khazanah dan potensial komoditi hasil bumi dari pertanian dan kelautan di Kab. Batu Bara, Jika dikelola dengan baik di pastikan dapat meningkatkan ekonomi daerah, sehingga potensial sumber daya alam nya dapat mendukung kehidupan masyarakat di Kab. Batu Bara dan sekitarnya.
Dicontoh kan dari hasil komoditi bahan baku dari pertanian dan perkebunan, Holtikultura, ternak dan perikanan kelautan yang melimpah ruah seperti, Ikan Teri Medan (Teri Nasi), Teri Kacang, Ikan Kembung, Kerang-kerangan, Kelapa nyiur, Kelapa Sawit dan lain-lain nya.
Jangan bak istilah ” Sapi Punya Susu, Lembu Punya Nama”?
Sebagaimana di sampaikan salah seorang tokoh masyarakat Lima Puluh kota yang juga di ketahui saat ini sebagai anggota DPRD Baru Bara yang masih aktif, Azwar Simanjuntak dari partai Demokrat menjelaskan. Jumat (20/5).
” Komoditi kelapa sawit kita luas dan perkebunan sawit pertama di Tanah Sumatera terletak di Tanah Itam Ulu (TIU) Lima Puluh kota, berdirinya pabrik kelapa sawit (PKS) pertama sekali di Tanah Sumatera pantai timur yakni Tanah Itam Ulu. Dan itu dinyatakan dari turun temurun penduduk asli dari orang Batu Bara itu sendiri. ” Ujarnya
Dari kultur HPH Tanah yang terkandung di dalam bumi Kab. Batu Bara adalah Khazanah alam semesta untuk kesejahteraan rakyat dan masyarakat Kab. Batu Bara. Namun masih menjadi pertanyaan bagi masyarakat Kab. Batu Bara itu sendiri ketika potensial komoditi sumber daya alam nya belum terkelola dengan baik dan dimanfaatkan seluas-luasnya demi kesemakmuran rakyat di Batu Bara.
Menurut data informasi yang di input dari berbagai sumber media di tanah air menjelaskan bahwa Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pertama di Indonesia dibangun di Sungai Liput (1918) Aceh Tamiang, kemudian di Tanah Itam Ulu dan diresmikan pada tahun 1922, Sumatra Utara (Batu Bara).
Adrien Hallet, warga Belgia, pada 1911, mulai mengusahakan dan membudidayakan kelapa sawit secara komersial di Hindia-Belanda. Perkebunan kelapa sawit pertama dibukanya di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh.
Adanya history Khazanah bukan berarti tidak adanya alasan kenapa pengusaha dari luar daerah dan luar negara melirik usaha yang akan di kembangkan di Kab. Batu Bara, tentu nya dari alasan kajian alam yang mendukung untuk menumbuh-kembangkan usaha para pengusaha yang ada di Kab. Batu Bara.
Seperti yang terlihat tumbuh kembangnya perusahaan yang ada di kawasan ekonomi khusus (KEK-Sei Mangkei) di perbatasan Simalungun dan Kab. Batu Bara. Dalam usaha mengelola CPO minyak kelapa sawit terbaik di bumi Nusantara Sumatra Pantai Timur dapat menjadi alasan berdirinya Kawasan Ekonomi Khusus tersebut berdiri disana adalah asal mulai Khazanah berdirinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Tanah Itam Ulu.
Dan bagaimana dengan Khazanah Potensial Komoditi lain nya di Kab. Batu Bara?
(As)