Ustadz Abdul Somad di Tolak Masuk Ke Negara Singapore, Ini Penyebabnya.?
Kasatnews.id , Jakarta – Terkait penolakan (Deportasi) Ustadz Abdul Somad Batubara ketika di wawancara atas larangan masuk ke Negara Singapore, Senin (17/5) lalu mengatakan,” Saya berangkat dengan sahabat saya, dia bawa istrinya dan anak nya yang sudah semester 5 dan anak kecilnya umur 4 tahun, kemudian saya bawa ustazah dan Sami anak saya.” Ujar Ustadz Abdul Somad Batubara
disinggung dalam rangka kepergian nya ke Negara Singapore, Ustadz Abdul Somad Batubara mengatakan bahwa dirinya dan rombongan untuk pergi berlibur.
” Kepergian ini dalam rangka libur, Ini kan hari libur, kebetulan sahabat saya ini dekat rumah nya dengan Singapore.”
Kembali di singgung soal kenapa dirinya (*Somad) di deportasi oleh Negara Singapore, Somad menjelaskan.
” Itulah, mereka para pegawai imigrasi tidak bisa menjelaskan, mungkin yang bisa menjelaskan Ambassador of Singapore in Jakarta,” have to explain to our communities with your country why did you riject us government, apakah kami teroris, apakah karena ISIS, apakah karena bawa narkoba itu mesti dijelaskan.” Tandas Ustadz Somad dalam wawancara tersebut.
Namun dalam hal informasi sebab di tolak nya Ustadz Abdul Somad untuk masuk ke Negara Singapore, Pemerintah Singapore buka suara soal alasan menolak Ustazd Abdul Somad Batubara (UAS).
Pernyataan Pemerintah Negara Singapore melalui Kemendagri Singapura itu dirilis melalui situs resminya.
Singapura awalnya menjelaskan soal kedatangan UAS di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei.
Melalui Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa Ustadz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan.
Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama,” demikian pernyataan Kemendagri Singapura.
Alasan kenapa Ustaz Abdul Somad Tak Boleh Jejakkan Kaki nya di Singapore,
Kemendagri Singapore menjelaskan alasan menolak UAS dikeranakan Khotbah UAS soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestian terus diungkit.
“Somad dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi ‘syahid’,” tulis Kemendagri Singapura.
“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin (roh/setan) kafir’. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai ‘kafir’ (kafir),” lanjut pernyataan tersebut.
Kemendagri Singapore mengatakan UAS masuk Singapore berpura-pura untuk kunjungan sosial.
“Masuknya seorang pengunjung ke Singapore bukanlah otomatis atau hak. Setiap kasus dinilai. Sementara Somad berusaha memasuki Singapore dengan pura-pura untuk kunjungan sosial. Pemerintah Singapore memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapore,” tulis Kemendagri Singapura.
(Tim/As)