Uang Tunjangan Beras dan Kesehatan akan Dihapus, FKPPN Minta Dirut PTPN IV Palmco Dicopot
Kasatnews.id, Medan – Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) menyatakan menolak secara tegas rencana penghapusan uang tunjangan beras dan kesehatan bagi seluruh pensiunan PTPN. Penghapusan tersebut dinilai akan semakin membuat kehidupan pensiunan yang selama ini menderita akan semakin terpuruk.
“FKPPN sangat menyesalkan dan menolak secara tegas rencana penghapusan beras dan manfaat kesehatan yang dilakukan oleh PTPN IV Palmco. Keputusan ini jika nanti direalisasikan menurut akan sangat bertentangan dengan arahan Bapak Presiden Prabowo,Subianto yang menyatakan BUMN harus bisa memberi manfaat bagi rakyat,” tegas HR Heru Pradoyo kepada wartawan di Medan, Rabu (21/5/2025), usai menyampaikan aspirasi pensiunan kepada Ketua Umum DPN FKPPN, Drs HN Serta Ginting.
“Alih alih memberikan kesejahteraan bagi Masyarakat bahkan hak yang selama ini jauh dari kata layak malah ingin dihapuskan,”imbuh Heru Pradoyo menambahkan.
Dijelaskan, ratusan ribu pensiunan PTPN adalah rakyat Indonesia yang selama ini menggantungkan penghidupan dari perusahaan BUMN Perkebunan tersebut. “Kontribusi yang diberikan selama ini jangan dianggap tidak memberi manfaat untuk kondisi saat ini. Menurut saya kebijakan ini harus dibatalkan,” ungkap Heru Pradoyo dihadapan pengurus DPN FKPPN lainnya diantaranya Wakil Ketua Umum DPN FKPPN, Zulkifli Siregar dan Sulaiman Lubis.
Dikatakan, jika dibandingkan dengan pensiunan ASN maka kehidupan pensiunan perkebunan bagaikan langit dan bumi. Sebab pensiun ASN semakin pensiun semakin sejahtera, sementara pensiun PTPN semakin merana,elain hak yang diterima jauh dibawah kata sejahtera.
“Kini sekarang malah ingin dikurangi, padahal pensiunan ASN dan pensiunan PTPN sama sama pernah memberi sumbangsih bagi negara ini, sungguh sangat tidak berkeadilan, kata Heru Pradoyo.
Maka dari itu, Heru Pradoyo menegaskan bahwa semua Ketua DPW FKPPN se Indonesia khususnya Yonizam selaku Ketua DPW FKPPN Provinsi Aceh, telah menyampaikan sangat kecewa dan prihatin dengan rencana penghapusan uang beras di Regional I dan II PTPN IV, yang dikabarkan akan disosialisasikan ada 20 Mei 2025
Lebih lanjut disampaikan, kondisi keuangan PTPN yang sudah membaik saat ini adalah berkat kontribusi bersama dari berbagai generasi mengingat ini merupakan perusahaan agrikultur, “ Jadi kalau hari ini perusahaan untung maka bukan berarti semata mata prestasi dan kinerja dari manajemen dan karyawan yang aktif saat ini saja. Namun tetap ada andil dari pendahulu yang sudah pensiun, jadi jangan dilupakan,”tukas Heru Pradoyo.
Menyikapi kebijakan tersebut, Heru Pradoyo berharap agar Direksi PTPN IV Palmco khususnya Dirut Jatmiko K Santosa, bersikap arif dan bijaksana, dan segera membatalkan rencana penghapusan komponen tunjangan beras dan manfaat kesehatan bagi para pensiun. Sebab disebut-sebut aya Dirut PAlmco secara masif menyampaikan rencana ini ke seluruh regional, dan menganggap bahwa memberikan fasilitas beras dan manfaat kesehatan bagi pensiunan sangat membebani perusahaan.
” Jika dihilangkan akan mengurangi beban. sehingga menurut saya sungguh amat berdosa jika menganggap pensiunan yang adalah pendahulu dan orang tua sebagai beban. Sebab sedikit banyaknya kami juga memberikan manfaat sehingga PTPN bisa seperti saat ini,” jelas Heru Pradoyo.
Heru Pradoyo mengatakan jika tunjangan beras dan manfaat kesehatan ini dihapuskan oleh Dirut Palmco, maka sudah selayaknya Meneg BUMN segera melakukan perombakan dan mencopot jabatannya. “Sebab dirinya ( Jatmiko K Santosa-red) dinilai tidak dapat melaksanakan perintah presiden Prabowo untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat,”tegasnya.
Ketika ditanya awak media apa respon FKPPN jika kebijakan ini tetap dilaksanakan, maka dia memastikan ratusan rIbu karyawan pensiunan akan demo besar besaran ke DPR RI dan Istana Negara di Jakarta guna menuntut pencopotan Dirut Palmco dan melaksanakan 8 rekomendasi Rapimnas II FKPPN di Pekan Baru.
Kontradiktif dengan Holding
Dia juga menyatakan ada kontradiktif yang selalu dipaparkan Holding PTPN Group yang menyatakan keberhasilan perusahaan mencetak laba. Direktur Utama Holding PTPN Group pernah menyampaikan bahwa dampak efektivitas transformasi perusahaan dalam kurun waktu 2011-2024, PTPN Group berhasil mencatatkan laba sebesar Rp14,9 triliun. melakukan pembayaran utang sebesar Rp20,4 triliun dan memberikan kontribusi pajak sebesar Rp13,8 triliun. Begitu juga Holding PTPN Group PTPN 3 (Persero) mencatat laba bersih si kuartal I tahun 2025 sebesar Rp705 milyar, capaian melonjak 1,032 persen dibanding periode yang sama sebesar 289 persen dibandingkan RKAP.
“Lalu, .mengapa ada rencana penghapusan uang beras pensiunan?.Kalau perusahaannya bangkrut masih ada alasan valid,”bebernya.
“Sementara kalau perusahaan hanya mau untung besar dengan mengorbankan penghapusan uang beras karyawan itu namanya laba semu dan menzolimi pensiunan,”tambahnya.
“Perusahaan harus berjuang dengan meningkatkan produktivitas bukan menghapus uang beras pensiunan.Banyak biaya-biaya lain yang bisa diefisienkan ,seperti tenaga honor, SPJ, Konsultan, rapat hingga jabatan yang ada merangkap maupun komisaris serta lainnya,”tutupnya mengakhiri.(jam)