Pencarian Handphone Hilang Berujung Penikaman
Kasatnews.id , Medan – Warga Tanjung Bunga. Jl Perjuangan berharap polisi bekerja secara professional terkait bentrokan yang terjadi di Jalan Jermal 15 Medan.
Kepling Link 7, Desa Amplas Dusun Bulan Suara, Deli Serdang, Sumatera Utara Darwin Karokaro meminta kepada pihak kepolisian, khususnya Polsek Percut Sei Tuan dan Polrestabes Medan, melihat permasalahan tersebut secara jernih dan menarik benang merah persoalan.
“Saya selaku Kepala Lingkungan di sini, berharap bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu, berakhir secara perdamaian. Sebab, bentrokan yang terjadi itu berawal dari kasus yang sepele. Jadi saya rasa tak perlu diperpanjang. Dan kepada pihak kepolisian, kami juga meminta melihat kasus ini secara jernih,” imbuh Darwin, Kamis (24/2/2022).
Sementara, salah seorang warga yang menjadi korban penikaman, Sabar Silalahi (40), menceritakan, pada tanggal 21 Januari 2022, sekira Pukul 12.00 WIB, pekerja bangunan yang bekerja di Smart School, Jalan Tanjung Bunga, mendapat laporan dari salah seorang wali murid, bahwa hapenya terjatuh d lingkungan sekolah.
Mendapat laporan tersebut, Sabar Silalahi pun berupaya mencari tahu siapa dapat hape tersebut. Ia pun menanyai orang-orang siapa yang menemukan hape tersebut, termasuk pemilik warung yang ada di dekat Smart School, Jonathan Waruwu.
Kepada Sabar Silalahi, Jonathan Waruwu menyarankan untuk menanyakannya pada Jordan Dohare. Tapi, sialnya, upaya konfirmasi yang dilakukan Sabar Silalahi malah disambut dengan kasar. Bahkan, dengan sebilah pisau di tangan, ia mengancam Sabar Silalahi. Tak ingin konyol, Sabar Silalahi pun berlalu, meninggalkan Jordan Dohare.
Tapi ternyata, Jordan Dohare tak membiarkan Sabar Silalahi pergi begitu saja. Bersama dengan beberapa orang rekannya, ia mengejar Sabar Silalahi dengan senjata tajam.
Sabar pun teriak ketakutan. Ia berupaya menyelamatkan diri, berlari ke rumah Kepling, Darwin Karokaro.
“Pak Karokaro, tolong saya! Saya mau dibunuh!” jerit Sabar minta tolong, yang diamini Darwin Karokaro.
Lalu, Sabar yang tak terima atas perlakuan Jordan Dohare, melaporkan permasalahan tersebut kepada Penetua Kampung, Oemri Barus.
Selanjutnya, Oemri Barus memerintahkan kepada warga mencari Jordan untuk diminta klarifikasinya. Tapi sayang, Jordan malah meresponnya dengan kasar. Malang, Omrie Barus malah ikut jadi korban penikaman beberapa orang rekan Jordan Dohe.
Kabar penganiayaan Sabar dan Omrie Barus ternyata cepat tersebar di kawasan Jermal 15. Mengetahui penetua kampung dianiaya, beberapa orang mendatangi lokasi guna menyelamatkan penetua kampung yang terluka senjata tajam. Walhasil, bentrrokkan pun tak terhindarkan.
Kasus penganiayaan Sabar dan Oemri, pada hari bersamaan dilaporkan para korban ke Polsek terdekat Percut Seituan.
Namun berselang beberapa hari , Jordan Dohe turut membuat laporan polisi di Mapolresta Medan.
Kepala Lingkungan setempat Darwin Karo-karo berharap perseteruan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Namun jika proses hukum harus terus berlanjut, Darwin Karo-karo meminta pihak kepolisian jernih mengurai kasus tersebut.
(As/Bud)