Tidak Peduli dan Menimbun Bantuan, Camat Barus Melarikan Diri Dikejar Masyarakat Korban Banjir yang Marah
Kasatnews.id, Barus – Ribuan massa masyarakat baik ibu-ibu maupun bapak-bapak hingga usia dewasa remaja ramai-ramai mendatangi dan mencari Camat Barus, Sanggam Panggabean, Senin (1/12/2025) siang. Hal itu disebabkan ribuan warga yang emosi terhadap sikap camat yang dinilai sama sekali tidak peduli dengan nasib para korban yang terdampak banjir pada Selasa (25/12/2025) yang merusak dan menenggelamkan belasan rumah dan ribuan warga terpaksa mengungsi.
Pantauan wartawan, warga secara spontan berbondong-bondong dari sejumlah lokasi diantaranya mulai dari warga Tambak, Pasar Batu Gerigis, Pasar Terandam, Kampung Solok, Padang Masiang, hingga Kampung Mudik dengan berjalan kaki dari Jalan KH Zainul Arifin hingga Jalan Sisingamangaraja berusaha mencari Camat Barus. Dengan berjalan kaki sambil meneriakkan “Cari dan Tangkap Camat”, warga menuju ke arah posko Dapur Umum yang dinilai hanya secara formalitas didirikan camat di kawasan Simpang Empat Desa Kampung Solok.
Seperti mengetahui kedatangan massa yang beramai-ramai hingga memacetkan arus lalu lintas yang ingin menemui dirinya, Camat Barus Sanggam Panggabean langsung melarikan diri menggunakan mobil. Massa mencoba berusaha mengejar camat tersebut yang lari menuju ke arah Kota Sibolga hingga tak dapat dikejar.
Massa mengaku mencari camat tersebut disebabkan sejak terjadinya bencana, orang nomor satu di Pemerintahan Kecamatan Barus tersebut samasekali dinilai tidak peduli bahkan tidak pernah menemui korban bencana, namun Camat Barus hanya sebatas raun-raun naik mobil. Warga juga ingin mempertanyakan beredarnya kabar bahwa camat telah menerima bantuan dari para dermawan. tapi pihak kecamatan samasekali tidak menyalurkannya ke masyarakat sebagai dampak bencana dan camat menyatakan sudah habis dimasak untuk dapur umum yang hanya sebatas formalitas menurut warga.
Selain itu, warga juga mempertanyakan informasi bahwa camat ada menimbun bahan bakar minyak (BBM) khususnya Premium, Pertalite dan Solar yang disebut-sebut diambil larut malam menjelang subuh dari SPBU di Barus. sementara warga sudah sangat kesulitan dan membutuhkan BBM.
Akhirnya, warga yang tak bisa mengejar camat yang melarikan diri dengan mengendari mobilnya, warga mengalihkan kemarahannya dengan mempertanyakan kepada sejumlah orang yang berjaga di dapur umum tersebut. Saat warga mengintrogasi sejumlah petugas dapur unum, warga melihat ada seseorang pemuda yang berusaha lari ke sawah dari belakang gudang.
Warga mengejar seorang pemuda yang di lengan kirinya bertato tersebut yang disebut-sebut anak dari sang camat.hingga akhirnya dapat dan diinterogasi warga. Saat menginterogasinya, warga yang dibarengi emosi akhirnya berusaha membuka paksa dan masuk ke dalam satu gudang di dapur umum tersebut.
Dapur umum tersebut berada di rumah salah seorang warga yang sangat dekat dengan camat. Padahal GOR milik pemerintah ada di Barus sehingga menambah kecurigaan warga terhadap Camat Barus.
Saat warga masuk ke gudang, akhirnya warga menemukan sejumlah bantuan baik beras, tepung, makanan ringan, minuman, pakaian, sendal hingga sejumlah paket bantuan yang sudah dikemas. Massa akhirnya mengeluarkan dan membagi-bagikan bantuan yang diduga ditimbun camat tersebut keluar ke kerumunan massa.
Bahkan saat mengeluarkan barang-barang yang diduga ditimbun tersebut, warga juga mengaku terkejut sebab ada sejumlah barang-barang dari Indomaret yang disebut-sebut pada dini hari sebelumnya terjadi pembobolan atau dijarah tepat di depan posko dapur umum tersebut. “Keluarkan semua barang-barangnya, dan bagi rata semua,” teriak massa.
Melihat kejadian tersebut, massa mendesak penegak hukum agar memeriksa dan menangkap Camat Barus. Hal itu diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban terkait penimbunan barang bantuan para donatur dan dermawan hingga pengambilan atau penimbunan BBM.
Penjarahan Indomarco
Usai melakukan aksi pengejaran terhadap Camat Barus, warga yang mengaku dalam kondisi kesusahan dan kelaparan pasca bencana banjir, melanjutkan aksinya aksinya ke gudang Indomarco di Jalan Syekh Rukunuddin, Desa Kampung Mudik. Warga dengan berjalan kaki berbondong-bondong mendatangi gudang tersebut untuk meminta pembagian bantuan sembako.
Namun saat tiba di gudang tersebut, warga mengaku kecewa disebabkan gudang dalam kondisi tertutup rapat. Sehingga warga berusaha membuka paksa dan mengambil serta membagi-bagikan barang yang ada di dalam gudang.
Aksi warga tersebut dilakukan disebut-sebut disebabkan warga selama usai terjadinya bencana banjir samasekali tidak ada menerim bantuan dan perhatian dari pemerintah setempat. “Jangan berebutan, tolong satu persatu dan dibagi rata. Sebab kita semua membutuhkannya,” teriak massa. (Jam)