Kekuatan Organisasi Datang Dari Soliditas, Solidaritas Para Pengurus Dan Anggotanya
Kasatnews.id , Jakarta – Berbicara mengenai kepemimpinan atau Leadership tentu harus mengambil pengertian bahwa instrumen itu adalah salah satu fungsi manajemen untuk mempengaruhi, mengarahkan memotivasi dan mengawasi orang lain guna menyelesaikan tugas-tugas yang telah direncanakan sebagai program kerja untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sedangkan kecakapan dari seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, khususnya dalam hal mencapai tujuan dari apa yang telah ditentukan sebagai program-programnya.
Seorang Pemimpin baru dapat dikatakan memiliki skill leadership yang baik jika memiliki beberapa kemampuan khusus, wawasan yang luas serta sikap tegar dan tegas namun mampu menerapkan konsistensi yang diperlukan agar memiliki kepekaan terhadap situasi yang berkembang secara dinamis dan bertindak sesuai dengan kondisi serta keadaanya. Faktor kesederhanaan tentu menjadi salah-satu alasan utama bagi para anggota untuk mencintai pemimpinnya, pemimpin yang sederhana dipandang dekat dan perhatian terhadap anggota yang dianggap turut merasakan apa yang dirasakan oleh mereka.
Selain itu seorang pemimpin harus mampu membuat keputusan yang bijaksana dan bersifat akomodatif dari berbagai pihak lain yang terlibat didalamnya, serta memiliki keberanian dan kesiapan yang baik pula dalam menghadapi banyak persoalan baik secara internal mau pun eksternalnya. Oleh karenanya, kemampuan leader ship dari seorang pemimpin harus berpijak pada nilai-nilai kebenaran yang melakukan tindakan apa saja yang dianggap benar dan terukur dalam menyampaikan keputusan dari suatu keadaan sebagai solusi yang harus diputuskan sebagai upaya penyelesaian persoalan.
Keputusan yang dibuat tersebut harus mempertimbangkan kebaikan bersama untuk menyelesaikan dan mengatasi persoalan yang ada demi memberi pengaruh yang baik dalam pola kebijakannya. Sebab bagaimana pun pengambilan suatu keputusan mempunyai arti penting bagi maju atau mundurnya suatu organisasi. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi ke arah yang lebih baik, namun demikian pula sebaliknya, jika pengambilan keputusan itu salah, maka akan berdampak buruk pula pada organisasi yang dipimpinnya.
Kepemimpinan efektif menandakan sebuah kepemimpinan yang dibawakan oleh seorang pemimpin yang tidak saja memiliki kewibawaan dan pengaruh yang kuat, namun juga bijaksana dalam mempraktikkan strategi kepemimpinannya agar mampu mewujudkan visi misi dari suatu organisasi yang dipegang teguh, baik oleh dirinya sendiri atau pun oleh para anggotanya tanpa kecuali, serta membawa banyak orang ke arah yang lebih mendukung langkah penerapan yang efisien namun tepat dalam mencapai sasarannya. Walau dibalik hal itu terdapat disparitas kemampuan yang berbeda-beda pada setiap anggota organisasi tersebut.
Dalam hal kecakapan dari seorang pimpinan harus pula membekali dirinya dari pentingnya sikap bersabar serta menjalin hubungan kedekatan dengan pihak lain untuk mendatangkan manfaat baik yang berpengaruh pada naiknya aktifitas organisasi serta keuntungan positif lainnya yang bertujuan agar organisasi tersebut tetap tumbuh dan berkembang. Pada dasarnya, sumber kekuatan utama kekuatan itu sering diperoleh melalui pendekatan pada kekuasaan yang merupakan sarana pembiayaan suatu organisasi, tanpa logistik dan sumber keuangan yang tersedia, tentu pergerakan organisasi akan melemah dan menjadi pupus nantinya.
Ada banyak sumber pendanaan suatu organisasi khususnya yang bersifat nirlaba, antara lain, sumbangan masyarakat, Anggaran Pemerintah, lembaga donor lokal, atau lembaga-lembaga lain yang berkepentingan dengan gerakan organisasi tersebut, melalui kerja sama program atau project tertentu dengan lembaga lain, dan atau melalui pengembangan unit usaha organisasi itu sendiri / Fundraising, baik yang bersifat murni mencari keuntungan dari usaha tersebut atau melalui pembentukan koperasi yang melibatkan kebutuhan dari para anggotanya sendiri yang menciptakan keuntungan bersama.
Sehingga dari usaha tersebut, sebuah organisasi dapat terus menerus melakukan kegiatannya tanpa mengandalkan pembiayaannya dari donasi-donasi pihak tertentu secara rutin. Sirkulasi antara upaya sosial yang bersifat nirlaba dengan usaha perniagaan organisasi yang dibangun sebagai sarana menghasilkan pendapatan guna kemandirian dalam memperoleh pemasukan demi membiayai kegiatan organisasi tersebut kiranya dapat berjalan secara berkesinambungan. Maka disinilah prinsip sirkulasi yang saling menguatkan antara organisasi yang memiliki jumlah masa yang memadai dengan usaha yang membutuhkan pangsa pasar perolehan keuntungan yang akan dihasilkannya.
Terdapat dua kata yang terhubungkan sebagai kekuatan suatu organisasi, kata itu adalah soliditas dan solidaritas yang harus diperoleh dari kamauan para anggota organisasi tersebut. namun pada kenyataannya soliditas dan solidaritas sering menjadi sulit diterapkan, dimana kata soliditas yang bermakna kekompakan itu tidak terbangun dan solidaritas yang mengarah pada kesetiakawanan pun sulit untuk diciptakan. Hal itu disebabkan oleh kualitas individu yang belum menyatunya niat dan langkah kebersamaan dari para anggotanya. Sehingga jika kedua kata itu dapat secara sadar dapat terbangun, maka tentu saja organisasi itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk mendorong visi dan misi yang dipahami secara baik agar mencapai tujuan yang terbaik pula.
Penulis : Andi Salim
Editor : Aswat